2/12/2024

Toko Buku Chapter 1 | Sastraku Origami Waktu

Toko Buku

(Fardin Yasin Amura)

 


Zahdan mengajak bulan ke tokoh buku kesukaannya. Kebetulan, bulan sedang mencari novel terbaru. Ia memang suka membaca novel islami. Karena itu, zahdan kadang memberikan sahabatnya novel islami, yah meskipun mereka beda agama tapi zahdan tetap menghargai sahabatnya. Bulan itu unik, ia sebenarnya bukanlah seorang muslim. Ia hanya tertarik pada kisah cinta seorang muslim di setiap novel yang ia baca. Meskipun seperti itu, zahdan tak pernah mempersoalkan tentang agama dihadapan sahabatnya. Ia hanya mendengarkan kekaguman sahabatnya pada setiap cerita yang ia baca.

Mereka menyulusuri tokoh buku itu. Bulan terkadang kegirangan melihat buku-buku yang bagus. Sedangkan zahdan hanya tersenyum melihat tingkah laku bulan. Tak ada yang lebih bahagia ketika melihat sahabat yang kita cintai bahagia. Zahdan merasakan hal itu pada bulan. Bulan adalah sahabat yang sangat ia sayangi.

“Zahdan, ayo kesini, ada buku bagus cocok buat kamu”

“Iya cerewet”

Bulan mengambil buku sampul hitam. “Kamu tuh harus banyak belajar menjadi orang yang peduli sama orang lain”. “Buku apa’an ini Lan?” kok kamu nyuruh aku baca buku ini. “Kamu itu orangnya sering cuek, jadi harus banyak baca buku relationship

Relationship itu apa Lan?”

“Itu tentang hubungan. Kamu tuh harus baik sama cewek. Nanti cewek pada minder sama kamu”

“Ada-ada saja kamu Lan”

“Justru kamu yang harus banyak-banyak belajar, supaya tidak dikejar kejar terus sama cowok-cowok di sekolah”

“Apa’an sih kamu, kok bilang dikejar sama cowok”

“Kalau aku sih, malas tahu. Tapi aku malah khawatir dengan para cowok kesepian yang selalu membawakan mu bunga di sekolah”

“Ha… Cukup Zahdan. Aku tidak mau ingat kejadian itu lagi”

“Norak banget yah…” Kata Zahdan ketawa

“Nda juga sih”

“Jangan-jangan, kamu juga baper yah. Oh tidak, sahabat ku akan direbut orang”

“Kamu ini ada-ada saja”

“Hehehe… Yuk, kita cari buku lagi”

Ketika mereka sedang sibuk mencari buku di toko buku tersebut. Zahdan bertemu dengan Anisa. Yah, dialah Anisa, seorang muslimah yang telah lama mengagumi zahdan. Dia cantik dan baik. Di Sekolah, dia juga mengikuti organisasi yang sama dengan zahdan. Kebetulan zahdan menjabat sebagai ketua, sedangkan Anisa sebagai bendaharanya. Mereka cukup dekat di sekolah. Disisih lain, zahdan tidak terlalu mempedulikan perasaan Anisa padanya. Namun Anisa selalu sabar menunggunya.

“Anisa…”

“Kamu lagi apa disini?” sambil menunduk pandangannya

“Aku sedang nyari buku”   

“Kebetulan aku juga lagi nyari buku, mau bareng sama kita”

“Nggak kok, aku sudah dari tadi disini”

“Oh… Aku kira belum lama disini”

“Siapa itu Zahdan”

“Kenalin, ini sahabat ku bulan”

“Hai… Aku bulan. Kalian kenalan dimana?”

“Oh… ini Anisa, dia bendahara ku di sekolah”

“Kok, kita nggak pernah ketemu di sekolah”

“Yah… emang, kemarin dia pindahan dari sekolah lain. Tapi langsung ke pilih di ekskul sekolah untuk temani aku di kepengurusan”

“Hehehe… hati-hati sama Zahdan. Dia itu orangnya jutek. Aku sahabatnya pusing dengan kelakuannya” kata bulan

“Nda kok… Zahdan orangnya baik”

“Dengar itu Lan, aku ini orang baik. Kamu aja yang minta diperhatian terus”

“Dasar jutek” kata bulan mengusak rambut zahdan.

“Oh iya, Anisa. Sampai ketemu nanti. Takutnya bulan ngambek”

“Iya Zahdan. Aku pergi dulu yah”

Anisa pun meninggalkan mereka yang sedang sibuk mencari buku di toko itu. Entah mengapa, perasaan cemburu tiba-tiba datang menghampiri lubuk hati terdalam Anisa. Namun memang benar, tak ada yang lebih tulus dan terbuka ketika zahdan bersama bulan. Ia begitu ceria bersamanya. Sedangkan di sekolah Zahdan sangat tertutup. Sangat jarang ia melihat zahdan tersenyum. Ia adalah tipikal cowok tertutup. Apa mungkin ia telah mencintai orang yang salah.

Bagikan

Jangan lewatkan

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.