9/30/2022

[Opini] Kenaikan Harga BBM Berpotensi Melemahkan Daya Beli Masyarakat

 Kenaikan Harga BBM Berpotensi Melemahkan Daya Beli Masyarakat

(Fardin Yasin Amura)


pixabay.com

     

     Di awal bulan September, kita menyaksikan bahwa pemerintah telah menaikkan harga BBM.  Kenaikan ini dapat ditinjau di setiap SPBU Pertamina yang mana diantaranya adalah harga pertalite naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 7.650 per liter, solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax yang naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. Beberapa sumber menyebutkan bahwa kenaikan harga BBM ini dipicu oleh subsidi BBM Indonesia yang sudah membekak dan kenaikan harga minyak mentah dunia. 

     Lantas apa dampak kenaikan harga BBM terhadap daya beli masyarakat? Daya beli yang dimaksud disini adalah kemampuan masyarakat dalam membelanjakan uangnya baik dalam bentuk barang maupun jasa. Kenaikan harga BBM tentu berdampak langsung pada kemampuan daya beli masyarakat. Hal ini dikarenakan kenaikan BBM berdampak pada kenaikan harga barang dan kebutuhan bahan pokok lainnya. 

     Mengapa hal itu terjadi? Kenaikan harga barang ini terjadi karena kenaikan biaya produksi maupun distribusi barang meningkat akibat dampak kenaikan harga BBM itu sendiri. Sebut saja transportasi umum, di mana kenaikan BBM menimbulkan reaksi pengendara untuk menaikkan biaya transportasi mereka agar tetap menyesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan. Nah… Hal ini juga berdampak pada distribusi barang dan jasa, di mana barang yang didistribusikan dari perusahaan ke konsumen juga mengalami kenaikan biaya. 

     Selain itu, kenaikan harga barang juga bisa mempengaruhi efek psikologis antara pedagang dan pembeli. Kekhawatiran pada kenaikan harga terkadang memicu reaksi penjual untuk menaikkan harga barang jualnya dari harga sebenarnya. Sehingga berpotensi menimbulkan inflasi. 

     Apa yang akan terjadi jika daya beli masyarakat melemah? Pelemahan daya beli masyarakat tentu sangat berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurunnya tingkat konsumsi domestik (nasional) akan merugikan pihak perusahaan selaku produsen. Bayangin aja, misal, jika kamu punya perusahaan, kemudian banyak memproduksi barang tapi tidak ada konsumen yang beli. Yah pada akhirnya rugi. Lebih buruk lagi, hal tersebut bisa berpotensi terjadi PHK oleh perusahaan. 

     Sebegitu pentingnya daya beli masyarakat, sehingga pemerintah perlu mengambil kebijakan yang tepat agar kenaikan harga BBM ini tidak terlalu berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat. Sehingga kestabilan perekonomian tetap terus terjaga melihat kondisi saat ini masih dihantui oleh ketidakpastian global pasca pandemi Covid-19.  




Daftar Pustaka:

www.cnbcindonesia.com/news/20220903144815-4-369046/resmi-naik-ini-daftar-terbaru-harga-bbm-di-spbu-pertamina

www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220824130249-85-838499/4-faktor-yang-bikin-harga-bbm-naik


Bagikan

Jangan lewatkan

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.