10/24/2022

[Opini] Bonus Demografi, Anugerah Tuhan untuk Indonesia 2030

Bonus Demografi, Anugerah Tuhan untuk Indonesia 2030

(Fardin Yasin Amura)


pixabay.com

Bonus Demografi adalah suatu kondisi di mana populasi penduduk lebih didominasi oleh individu-individu yang berusia produktif (usia 15 – 64 tahun). Kondisi ini memberikan peluang besar bagi negara yang mengalami bonus demografi untuk meningkatkan perfoma pertumbuhan ekonomi yang pesat. Negara-negara yang berhasil memanfaat bonus demografi diantaranya adalah Korea Selatan dan China. Negara-negara tersebut berhasil memanfaatkan kelebihan jumlah penduduk usia produktifnya untuk membangun kekuatan ekonomi berbasis industri rakyat/industri kecil rumah tangga. Strategi tersebut berhasil menciptakan banyak lapangan kerja dan berkembang hingga menguatkan perekonomian mereka menjadi negara produsen industrialisasi yang maju.

Perlu diketahui bahwa Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi di tahun 2030. Bonus demografi dapat dikatakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada Indonesia sebagai kesempatan (window of opportunity) untuk membangun basis ekonomi yang maju. Lantas, apa yang akan diperoleh Indonesia jika berhasil memanfaatkan bonus demografi.

Manfaat yang diperoleh dari bonus demografi bagi Indonesia adalah (1) Banyaknya jumlah penduduk berusia produktif yang bekerja dapat meningkat output produksi sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan per kapita. (2) Berpotensi melahirkan generasi emas yang memiliki kreativitas dalam membangun negara. (3) Bonus demografi menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong perekonomiannya dan berkembang menjadi negara maju.

Namun bonus demografi akan menjadi petaka jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Banyaknya jumlah penduduk di usia produktif jika tidak dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja, tentu akan berdampak pada tingginya angka pengangguran. Apalagi jika banyaknya jumlah SDM yang tersedia tidak sebanding dengan kualitas SDM yang diharapkan dalam persaingan industri. Hal ini justru menimbulkan lonjakan angka pengangguran dan kemiskinan. Sehingga bonus demografi yang seharusnya menjadi anugerah bagi kemajuan perekonomian negara, justru menimbulkan malapetaka. 

Masalah lebih serius akan timbul setelah negara mengalami bonus demografi. Yang  selajutnya akan memasuki fase aging society. Ini merupakan kondisi di mana jumlah penduduk di usia tua akan lebih mendominasi dibandingkan dengan usia muda. Sehingga hal tersebut berdampak pada beban pengeluaran yang akan ditanggung oleh negara, yaitu jaminan sosial dan layanan kesehatan menjadi semakin besar. Jumlah penduduk usia produktif yang perlahan menua (memasuki masa pensiun) akan berpengaruh pada ketersediaan tenaga kerja, sehingga hal ini memiliki dampak pada perekonomian negara. Oleh karena itu, jika negara tidak mampu memanfaatkan bonus demografinya, maka akan membuat negara kita akan terjebak menjadi negara middle income atau menjadi negara berkembang selamanya.

 

 

Referensi:

ekonomi.bisnis.com/read/20191128/9/1175327/atasi-aging-society-sebelum-2045-pertumbuhan-ekonomi-harus-capai-7-persen

finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2952133/ri-perlu-belajar-dari-china-dan-korsel-soal-bonus-demografi

glints.com/id/lowongan/bonus-demografi-adalah/#.Y1URDHZBzIW

www.kemenkopmk.go.id/optimalkan-bonus-demografi-agar-tak-terjebak-di-pendapatan-menengah#:~:text=KEMENKO%20PMK%20%2D%2D%20Indonesia%20segera,banyak%20dibandingkan%20penduduk%20non%20produktif.

Bagikan

Jangan lewatkan

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.