Bonus Demografi, Anugerah Tuhan untuk Indonesia 2030
(Fardin Yasin Amura)
pixabay.com |
Bonus Demografi adalah suatu kondisi di mana populasi penduduk lebih
didominasi oleh individu-individu yang berusia produktif (usia 15 – 64 tahun).
Kondisi ini memberikan peluang besar bagi negara yang mengalami bonus demografi
untuk meningkatkan perfoma pertumbuhan ekonomi yang pesat. Negara-negara yang
berhasil memanfaat bonus demografi diantaranya adalah Korea Selatan dan China.
Negara-negara tersebut berhasil memanfaatkan kelebihan jumlah penduduk usia
produktifnya untuk membangun kekuatan ekonomi berbasis industri rakyat/industri
kecil rumah tangga. Strategi tersebut berhasil menciptakan banyak lapangan
kerja dan berkembang hingga menguatkan perekonomian mereka menjadi negara produsen
industrialisasi yang maju.
Perlu diketahui bahwa Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi di
tahun 2030. Bonus demografi dapat dikatakan anugerah Tuhan yang diberikan
kepada Indonesia sebagai kesempatan (window of opportunity) untuk membangun basis ekonomi yang maju. Lantas, apa yang akan diperoleh Indonesia jika
berhasil memanfaatkan bonus demografi.
Manfaat yang diperoleh dari bonus demografi bagi Indonesia adalah (1) Banyaknya
jumlah penduduk berusia produktif yang bekerja dapat meningkat output produksi
sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan per kapita. (2) Berpotensi
melahirkan generasi emas yang memiliki kreativitas dalam membangun negara. (3) Bonus
demografi menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong
perekonomiannya dan berkembang menjadi negara maju.
Namun bonus demografi akan menjadi petaka jika tidak dimanfaatkan dengan
baik. Banyaknya jumlah penduduk di usia produktif jika tidak dibarengi dengan
ketersediaan lapangan kerja, tentu akan berdampak pada tingginya angka
pengangguran. Apalagi jika banyaknya jumlah SDM yang tersedia tidak sebanding
dengan kualitas SDM yang diharapkan dalam persaingan industri. Hal ini justru menimbulkan
lonjakan angka pengangguran dan kemiskinan. Sehingga bonus demografi yang
seharusnya menjadi anugerah bagi kemajuan perekonomian negara, justru menimbulkan
malapetaka.
Masalah lebih serius akan timbul setelah negara mengalami bonus
demografi. Yang selajutnya akan memasuki
fase aging society. Ini merupakan kondisi di mana jumlah penduduk di usia tua akan
lebih mendominasi dibandingkan dengan usia muda. Sehingga hal tersebut
berdampak pada beban pengeluaran yang akan ditanggung oleh negara, yaitu jaminan
sosial dan layanan kesehatan menjadi semakin besar. Jumlah penduduk usia
produktif yang perlahan menua (memasuki masa pensiun) akan berpengaruh pada
ketersediaan tenaga kerja, sehingga hal ini memiliki dampak pada perekonomian negara.
Oleh karena itu, jika negara tidak mampu memanfaatkan bonus demografinya, maka
akan membuat negara kita akan terjebak menjadi negara middle income atau
menjadi negara berkembang selamanya.
Referensi:
glints.com/id/lowongan/bonus-demografi-adalah/#.Y1URDHZBzIW